Selasa, 05 November 2013

LAPORAN AGROKLIMATOLOGI KELEMBABAN NISBI



PENGUKURAN KELEMBABAN NISBI





DISUSUN OLEH:
R.NENTI  AYUDIA CLARA DEWI
C1M211125
AGROEKOTEKNOLOGI



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012







BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam budidaya pertanian, iklim merupaknan sumberdaya alam yang perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam usaha peningkatan produksi tanaman. iklim sangat berpengaruh dalam tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman sehingga dibutuhkan data-data yang lengkap dan akurat tentang iklim dan cuaca dari suatu wilayah.Beberapa anasir iklim yang penting adalah: temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari,curah hujan dan evaporasi.Untuk mengukur nilai dari beberapa anasir iklim tersebut diperlukan suatu alat-alat pengukur meteorologis.
 Pada hal ini suhu dan kelembaban memainkan peranan penting dalam pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman sejak dari fase perkecambahan/ pertumbuhan tunas hingga fase produksi. Ketika tanah dalam keadaan lembab, maka suhu tanah merupakan faktor lingkungan yang dominan yang menentukan laju perkecambahan, pertumbuhan bibit, dan perkembangan akar.
Kadar uap air di udara disebut lengas (kelembaban, kebasahan) udara. Uap air adalah gas yang tidak berbau, tidak terlihat dan tidak berwarna, uap air ialah air dalam bentuk dan keadaan gas. Semua uap air dalam atmosfer disebabkan kerana penguapan.Penguapan ialah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas.Supaya air dimana-mana dapat menguap, maka diperlukan suatu jumlah panas yang tertentu. Jumlah yang lepas disebut panas pengembu. Jadi pada pengupan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas.
Seperti diketahui penguapan, tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuhan. Untuk tanaman kelembaban harus seimbang dengan suhu, karena apabila kelembaban tinggi maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tanaman akan terganggu.

1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat untuk mengukur kelembaban nisbi dan memahami cara kerja dari masing-masing alat tersebut.




BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. laju penguapan dari permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air dari pada kelembaban mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah, (Holton, 2006).
Alat meteorologi umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa bukan pencatat dan jenis pencatat. Contoh jenis alat biasa adalah termometer, psikromrter, dan sebagainya. Alat pencatat misalnya termograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanya dilengkapi dengan jam (waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk pias harian dan tiap minggu untuk pias mingguan. Biasanya pias ini dilengkapi dengan pias yang pembuatannya biasnya didasarkan pada bentuk dan cara membersihkan pena, (Tjasyono, 2008).
Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer dinyatakan dengan berbagai macam ukuran , yaitu : Kelembaban specifik (p), kelembaban Nisbah campuran (r) dan kelembaban nisbi (relative humidity, RH).Kelembaban specifik adalah perbandingan antara massa uap air (mv) dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv). Tetapi bila massa uap air tersebut hanya dibandingkan dengan massa udara kering maka disebut nisbah campuran, yang dilambangkan dengan r. ( anonym a, 2011 ).
Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual dinyatakan dengan tekanan uap aktual (ea), maka kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh (es) . Sehingga kelembaban nisbi (RH) dapat dituliskan dalam (%) ,( anonym b, 2010 ).

Bila RH 100% maka tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh tergantung oleh suhu udara. Semakin tinngi suhu udara maka kapasitas untuk menampung uap air atau es meningkat. Oleh sebab itu pada ea yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH makin tinggi bila suhu udara lebih rendah, (Kartasputra,1998).
Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran udara adalah metode pertambahan panjang, berat pada benda-benda higroskopis, dan juga metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban secara umum disebut hygrometer. Angin yang berhembus suatu waktu tertentu bukanlah hail suatu proses yang sederhana. Ahli meteorology telah lama mengetahui bahwa angin merupakan proses intraksi yang rumit dari pola angin yang umum di dunia,           ( Handoko, 2006 ).
















BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan tempat praktikum
Praktikum agroklimatologi dilaksanakan pada hari rabu pukul 17.00 WITA sampai selesai pada tanggal 14 november 2012 di laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis,kamera,psikrometer (thermometer bola kering dan thermometer bola basah),termohigrograf mini,higrometer,kertas pias dan tabel kelembaban udara.

3.3. Prosedur kerja
       Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah:
3.3.1.  Diamati alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
3.3.2.  Dicatat hasil dari materi yang telah diamati.
3.3.3. Difoto bahan-bahan yang telah diamati.










BAB IV. HASIL PENGAMATAN

4.1.Gambar Alat-Alat Praktikum dan bagian-agian Alat
4.1.1. Psikrometer

Bejana berisi aquades
Kain muslim
Termometer bola basah
Termometer bola kering
   

4.1.2. Higrometer
Pengukur suhu
Pengukur kelembaban


G
I
H
B
A
4.1.3. Termohigrograp
M
J
L
F
D
C
K
E

Keterangan:
A.Drum arloji
B.Gir (roda gigi)
C.Penjepit kertas
D.Tabung pen
E.Lengan pen(tempratur)
F.Lengan pen (kelembaban)
G.sekrup penyesuai kelembaban
H.Rambut (indra kelembaban)
I.Lempeng logam
J.Dasar alat
K.Sekrup penyesuai kelembaban
L.Tangkai pengunci tutup
M.Alat penggeser lengan pen.

4.1.4.Tabel kelembaban udara
Selisih antara suhu thermometer bola basah dan suhu thermometer bola kering
 
Suhu thermometer bola basah.




4.1.5.Kertas pias
Kertas pias 1 hari (jarak garis tipis dengan garis tebal
 
Kertas pias 1 minggu (jarak garis tebal yang satu dengan garis tebal yang lain)



4.2. Tabel hasil pengamatan

No.
Gelombang
Tbk
Tbb
RH
1
1
32
27
62
2
2
32
25
50
3
3
33
27
57
4
4
33
27
57

Rata-rata


56.5 %















BAB V. PEMBAHASAN
BAB V. PEMBAHASAN
Kelembaban udara adalah persentase jumlah uap air yang ada diudara. Kelembaban di udara dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu : Radiasi Matahari, Jumlah Vegetasi, Luas Daratan dan Lautan, Kecepatan Angin. Kelembaban tinggi artinya ada banyak uap air di udara, dan kelembaban rendah berarti hanya sedikit uap air di udara Kelembaban udara dapat dinyatakan sebagai : Kelembaban absolut, kelembaban nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air.
Psikrommeter merupakan alat pengukur kelembaban udara dengan menggunakan temometer bola basah dan thermometer bola kering.Termometer bola basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang didalam tabung. Dengan skala pengukuran suhu yang tepat. Namun pada termometer bola basah ini bagian bawahnya dihubungkan dengan air sehingga tempratur di termometer ini akan ditekan oleh air. Dengan bantuan air ini maka akan didapatkan kelembaban nisbi udara. Termometer bola kering merupakan termometer yang berisikan air raksa, cara kerja termometer ini umumnya sama dengan termometer bola basah namun pada termometer bola kering ini tidak ada penghubungnya dengan air seperti pada termometer bola basah.
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat. Sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan mempergunakan seberkas rambut yang peka lengas sebagai sensor. Seberkas rambut direntangkan dan dihubungkan dengan kawat kuningan ke jarum yang diberi berpegas. Sifat dari rambut yang peka lengas ini adalah bahwa rambut akan memanjang bila sel-selnya terisi dengan air.
Untuk mendapatkan data kelembaban ini, maka praktikan melakukan praktikum pengukuran kelembaban dengan bantuan alat psikrometer, selain itu untuk pengambilan data kelembaban nisbi ini termometer bola basah da bola kering menjadi patokan untuk pengambilan data. Dengan adanya data dari termometer bola basah dan bola kering maka kelembaban nisbi lingkungan akan bisa kita dapatkan. Cara untuk menghitung kelembaban nisbi udara ini adalah dengan mencari rata-rata suhu ditermometer bola basah dan di termometer bola kering. Selanjutnya hasil rata-rata termometer bola kering dikurangkan dengan termometer bola basah. Dari selisih ini maka akan didapatkan kelembaban nisbi udara dengan bantuan tabel.
Dari tabel kelembaban nisbi diatas diperoleh nilai rata-rata sebesar 56,5 %.Hal ini membuktikan bahwa besarnya kadar air yang di kandung udara tersebut, melebihi setengah dari titik jenuh uap air, besarnya nilai kelembaban relative berpengaruh  terhadap Produksi Tanaman secara langsung yaitu mempengaruhi hubungan air tanaman dan secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan, terjadinya penyakit dan hasil akhirnya ekonomi.
 Pertumbuhan daun tidak hanya tergantung pada kegiatan sintetis yang dihasilkan dari proses biokimia tetapi juga pada proses fisik dari pembesaran sel.
Selain RH mempengaruhi pertumbuhan daun, RH juga mempengaruhi Fotosintesis proses transpirasi meningkat menyebabkan defisit air di pabrik. Dimana defisit air menyebabkan penutupan sebagian atau penuh stomata dan meningkatkan ketahanan mesofil menghalangi masuknya karbon dioksida.
RH juga mempengaruhi penyerbukan dimana kelembaban udara yang cukup rendah menguntungkan untuk pemberian benih pada suatu lahan yang diatur dalam pemberian pasokan air yang memadai.
Besarnya nilai kelembaban udara  tersebut digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budi daya. Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai













BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Dari praktikum tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air.
1.Dalam praktikum ini dipekenalkan alat-alat untuk mengukur kelembaban nisbi yaitu psikrometer,hygrometer dan termohigrograf mini.
2.Salah satu alat yang digunakan dalam perhitungan kelembaban nisbi pada praktikum ini adalah psikrometer.
3.Besarnya nilai rata-rata RH (kelembaban nisbi)  yang diperoleh dalam praktikum ini adalah 56.5 %.



6.2.  Saran
Praktikum kelembaban nisbi ini sudah berjalan dengan baik tetapi ada baiknya alat-alat tersebut diperaktikan pada vegetasi di sekitar tanaman  agar kita mengetahui secara langsung pengaruh kelembaban tersebut pada tanaman.










DAFTAR PUSTAKA

Anonym a.2011. Suhu tanah. http://www.wikipedia.com
Anonym b.2010. Alat pengukur suhu. http://.blogspot.com
Handoko, 2006. Agroklimatologi. Mataram: UPT Mataram University Press
Holton.2006. Klimatologi Pengruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bina Aksara
Kartasputra.1998. Klimatologi Pengruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bina Aksara.
Tjasyono, 2008. Klimatologi Umum. Bandunng: ITB Bandung
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar