PENGUKURAN KELEMBABAN NISBI
DISUSUN OLEH:
R.NENTI AYUDIA CLARA DEWI
C1M211125
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2012
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam
budidaya pertanian, iklim merupaknan sumberdaya alam yang perlu dimanfaatkan
semaksimal mungkin dalam usaha peningkatan produksi tanaman. iklim sangat berpengaruh dalam tumbuh dan berkembangnya
suatu tanaman sehingga dibutuhkan data-data yang lengkap dan akurat tentang iklim
dan cuaca dari suatu wilayah.Beberapa anasir iklim yang penting adalah:
temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari,curah hujan dan evaporasi.Untuk
mengukur nilai dari beberapa anasir iklim tersebut diperlukan suatu alat-alat
pengukur meteorologis.
Pada hal ini suhu dan kelembaban memainkan
peranan penting dalam pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman sejak dari fase
perkecambahan/ pertumbuhan tunas hingga fase produksi. Ketika tanah dalam
keadaan lembab, maka suhu tanah merupakan faktor lingkungan yang dominan yang
menentukan laju perkecambahan, pertumbuhan bibit, dan perkembangan akar.
Kadar uap
air di udara disebut lengas (kelembaban, kebasahan) udara. Uap air adalah gas
yang tidak berbau, tidak terlihat dan tidak berwarna, uap air ialah air dalam
bentuk dan keadaan gas. Semua uap air dalam atmosfer disebabkan kerana
penguapan.Penguapan ialah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas.Supaya
air dimana-mana dapat menguap, maka diperlukan suatu jumlah panas yang
tertentu. Jumlah yang lepas disebut panas pengembu. Jadi pada pengupan
diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas.
Seperti
diketahui penguapan, tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja,
tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuhan.
Untuk tanaman kelembaban harus seimbang dengan suhu, karena apabila
kelembaban tinggi maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tanaman akan
terganggu.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengenal alat-alat untuk mengukur kelembaban nisbi dan memahami
cara kerja dari masing-masing alat tersebut.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara
yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif)
maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat
dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan
keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas
udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh
suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap
jenuh dan tekanan uap aktual. laju penguapan dari permukaan tanah lebih
ditentukan oleh deficit tekanan uap air dari pada kelembaban mutlak maupun
nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi telah mencapai
100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah, (Holton, 2006).
Alat meteorologi umumnya
ada dua macam yaitu jenis biasa bukan pencatat dan jenis pencatat. Contoh jenis
alat biasa adalah termometer, psikromrter, dan sebagainya. Alat pencatat
misalnya termograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanya
dilengkapi dengan jam (waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk
pias harian dan tiap minggu untuk pias mingguan. Biasanya pias ini dilengkapi
dengan pias yang pembuatannya biasnya didasarkan pada bentuk dan cara
membersihkan pena, (Tjasyono, 2008).
Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer dinyatakan dengan
berbagai macam ukuran , yaitu : Kelembaban specifik (p), kelembaban Nisbah
campuran (r) dan kelembaban nisbi (relative humidity, RH).Kelembaban specifik
adalah perbandingan antara massa uap air (mv) dengan massa udara
lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut
(mv). Tetapi bila massa uap air tersebut hanya dibandingkan dengan
massa udara kering maka disebut nisbah campuran, yang dilambangkan dengan r. (
anonym a, 2011 ).
Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban
aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual
dinyatakan dengan tekanan uap aktual (ea), maka kapasitas udara
untuk menampung uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh (es) .
Sehingga kelembaban nisbi (RH) dapat dituliskan dalam (%) ,( anonym b, 2010 ).
Bila
RH 100% maka tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh. Tekanan uap
jenuh tergantung oleh suhu udara. Semakin tinngi suhu udara maka kapasitas
untuk menampung uap air atau es meningkat. Oleh sebab itu pada ea
yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH
makin tinggi bila suhu udara lebih rendah, (Kartasputra,1998).
Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran udara
adalah metode pertambahan panjang, berat pada benda-benda higroskopis, dan juga
metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban secara umum disebut hygrometer.
Angin yang berhembus suatu waktu tertentu bukanlah hail suatu proses yang
sederhana. Ahli meteorology telah lama mengetahui bahwa angin merupakan proses
intraksi yang rumit dari pola angin yang umum di dunia, ( Handoko, 2006 ).
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu
dan tempat praktikum
Praktikum
agroklimatologi dilaksanakan pada hari rabu pukul 17.00 WITA sampai selesai
pada tanggal 14 november 2012 di laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian,
Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
Adapun
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis
menulis,kamera,psikrometer (thermometer bola kering
dan thermometer bola basah),termohigrograf mini,higrometer,kertas pias dan
tabel kelembaban udara.
3.3. Prosedur kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini
adalah:
3.3.1. Diamati alat-alat
yang digunakan dalam praktikum.
3.3.2. Dicatat hasil dari materi yang telah
diamati.
3.3.3. Difoto bahan-bahan yang telah
diamati.
BAB IV. HASIL PENGAMATAN
4.1.Gambar
Alat-Alat Praktikum dan bagian-agian Alat
4.1.1. Psikrometer
Bejana berisi aquades
|
Kain muslim
|
Termometer bola basah
|
Termometer bola kering
|
4.1.2. Higrometer
Pengukur suhu
|
Pengukur kelembaban
|
G
|
I
|
H
|
B
|
A
|
M
|
J
|
L
|
F
|
D
|
C
|
K
|
E
|
Keterangan:
A.Drum
arloji
B.Gir
(roda gigi)
C.Penjepit
kertas
D.Tabung
pen
E.Lengan
pen(tempratur)
F.Lengan
pen (kelembaban)
G.sekrup
penyesuai kelembaban
H.Rambut
(indra kelembaban)
I.Lempeng
logam
J.Dasar
alat
K.Sekrup
penyesuai kelembaban
L.Tangkai
pengunci tutup
M.Alat
penggeser lengan pen.
4.1.4.Tabel kelembaban
udara
Selisih antara suhu thermometer bola basah dan suhu
thermometer bola kering
|
Suhu thermometer bola basah.
|
4.1.5.Kertas pias
Kertas pias 1 hari (jarak garis tipis dengan garis tebal
|
Kertas pias 1 minggu (jarak garis tebal yang satu dengan
garis tebal yang lain)
|
4.2. Tabel hasil pengamatan
No.
|
Gelombang
|
Tbk
|
Tbb
|
RH
|
1
|
1
|
32
|
27
|
62
|
2
|
2
|
32
|
25
|
50
|
3
|
3
|
33
|
27
|
57
|
4
|
4
|
33
|
27
|
57
|
Rata-rata
|
56.5 %
|
BAB V.
PEMBAHASAN
BAB V. PEMBAHASAN
Kelembaban udara adalah persentase jumlah uap air yang ada
diudara. Kelembaban di udara dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu : Radiasi
Matahari, Jumlah Vegetasi, Luas Daratan dan Lautan, Kecepatan Angin. Kelembaban
tinggi artinya ada banyak uap air di udara, dan kelembaban rendah berarti hanya
sedikit uap air di udara Kelembaban udara dapat dinyatakan sebagai : Kelembaban
absolut, kelembaban nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air.
Psikrommeter merupakan alat pengukur kelembaban udara dengan
menggunakan temometer bola basah dan thermometer bola kering.Termometer bola
basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang
didalam tabung. Dengan skala pengukuran suhu yang tepat. Namun pada termometer
bola basah ini bagian bawahnya dihubungkan dengan air sehingga tempratur di
termometer ini akan ditekan oleh air. Dengan bantuan air ini maka akan didapatkan
kelembaban nisbi udara. Termometer bola kering merupakan termometer yang
berisikan air raksa, cara kerja termometer ini umumnya sama dengan termometer
bola basah namun pada termometer bola kering ini tidak ada penghubungnya dengan
air seperti pada termometer bola basah.
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat
kelembaban pada suatu tempat. Sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan
mempergunakan seberkas rambut yang peka lengas sebagai sensor. Seberkas rambut
direntangkan dan dihubungkan dengan kawat kuningan ke jarum yang diberi
berpegas. Sifat dari rambut yang peka lengas ini adalah bahwa rambut akan
memanjang bila sel-selnya terisi dengan air.
Untuk mendapatkan data kelembaban ini, maka praktikan melakukan
praktikum pengukuran kelembaban dengan bantuan alat psikrometer, selain itu
untuk pengambilan data kelembaban nisbi ini termometer bola basah da bola
kering menjadi patokan untuk pengambilan data. Dengan adanya data dari
termometer bola basah dan bola kering maka kelembaban nisbi lingkungan akan
bisa kita dapatkan. Cara untuk menghitung kelembaban nisbi udara ini adalah
dengan mencari rata-rata suhu ditermometer bola basah dan di termometer bola
kering. Selanjutnya hasil rata-rata termometer bola kering dikurangkan dengan
termometer bola basah. Dari selisih ini maka akan didapatkan kelembaban nisbi
udara dengan bantuan tabel.
Dari tabel kelembaban nisbi diatas diperoleh nilai rata-rata
sebesar 56,5 %.Hal ini membuktikan bahwa besarnya kadar air yang di kandung
udara tersebut, melebihi setengah dari titik jenuh uap air, besarnya nilai
kelembaban relative berpengaruh terhadap
Produksi Tanaman secara langsung yaitu mempengaruhi hubungan air tanaman dan
secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan,
terjadinya penyakit dan hasil akhirnya ekonomi.
Pertumbuhan daun tidak hanya tergantung pada
kegiatan sintetis yang dihasilkan dari proses biokimia tetapi juga pada proses
fisik dari pembesaran sel.
Selain RH mempengaruhi pertumbuhan daun, RH juga mempengaruhi Fotosintesis proses transpirasi meningkat menyebabkan defisit air di pabrik. Dimana defisit air menyebabkan penutupan sebagian atau penuh stomata dan meningkatkan ketahanan mesofil menghalangi masuknya karbon dioksida.
RH juga mempengaruhi penyerbukan dimana kelembaban udara yang cukup rendah menguntungkan untuk pemberian benih pada suatu lahan yang diatur dalam pemberian pasokan air yang memadai.
Selain RH mempengaruhi pertumbuhan daun, RH juga mempengaruhi Fotosintesis proses transpirasi meningkat menyebabkan defisit air di pabrik. Dimana defisit air menyebabkan penutupan sebagian atau penuh stomata dan meningkatkan ketahanan mesofil menghalangi masuknya karbon dioksida.
RH juga mempengaruhi penyerbukan dimana kelembaban udara yang cukup rendah menguntungkan untuk pemberian benih pada suatu lahan yang diatur dalam pemberian pasokan air yang memadai.
Besarnya nilai
kelembaban udara tersebut digunakan
untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budi daya. Dengan
mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam
tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai
BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari praktikum tersebut diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1.Kelembaban
nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara
untuk menampung uap air.
1.Dalam
praktikum ini dipekenalkan alat-alat untuk mengukur kelembaban nisbi yaitu
psikrometer,hygrometer dan termohigrograf mini.
2.Salah
satu alat yang digunakan dalam perhitungan kelembaban nisbi pada praktikum ini
adalah psikrometer.
3.Besarnya
nilai rata-rata RH (kelembaban nisbi) yang diperoleh dalam praktikum ini adalah 56.5
%.
6.2. Saran
Praktikum
kelembaban nisbi ini sudah berjalan dengan baik tetapi ada baiknya alat-alat
tersebut diperaktikan pada vegetasi di sekitar tanaman agar kita mengetahui secara langsung pengaruh
kelembaban tersebut pada tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym a.2011. Suhu tanah. http://www.wikipedia.com
Handoko, 2006. Agroklimatologi. Mataram: UPT
Mataram University Press
Holton.2006. Klimatologi Pengruh Iklim Terhadap Tanah
dan Tanaman. Jakarta: Bina Aksara
Kartasputra.1998. Klimatologi Pengruh Iklim Terhadap
Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bina Aksara.
Tjasyono, 2008. Klimatologi Umum. Bandunng: ITB Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar