PENGENALAN ALAT KECEPATAN DAN ARAH ANGIN SERTA ALAT
PENGUKURAN CURAH HUJAN

DISUSUN OLEH:
R.NENTI AYUDIA CLARA DEWI
C1M211125
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2012
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan
bumi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang
berdekatan. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh suhu udara sebagai akibat
perbadaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar tekanan udara
maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan
seperti di laut dan di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin
yaitu : kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin.
Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup
dari tempat dengan udara tekanan tinggi ke tempat yang tekanan udaranya lebih
rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak
secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan
tetapi, perputaran bumi pada sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan
mempengaruhi arah pergerakan angin.
Perbedaan tekanan udara menimbulkan aliran udara. Udara yang
mengalir disebut angin. Udara mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah.
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud
cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es)
atau aerosol seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang
terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan
bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini
disebut virga.
Hujan memainkan peran penting dalam siklus
hidrologi. Lembaban dari laut mnguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi
awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kambali ke laut melalui
sungai untuk menanggulangi daur ulang itu semua.
Jumlah air hujan di ukur menggunakan
pengukur hujan atau omborometer. Ia dinyatakan sebagai kedalaman air yang
terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0,25mm. Satuan curah
hujan menurt SI adalah millimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter per
meter persegi.
1.2. Tujuan Praktikum
Mengetahui kecepatan dan
arah angin pada suatu wilayah tertentu dengan menggunakan alat pengukur
kecepatan angin. dan mengetahui cara penggunaan alat pengukur curah hujan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan
diam akan bergerak akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari
luar yang bekerja terhadap benda tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang
akan kembali menjadi (angin) bila ada gaya yang bekerja diatmosfer yang
menyebabkan terjadinya keadaan tidak seimbang
(Handoko,1999).
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat
bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang
bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa
udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang
lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang
tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka
angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara
bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan
gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Pengaruh perputaran bumi
terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis
(Lakitan,2002).
Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin
bergeser dengan permukaan yang licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh
kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis. Turbulensi daat pula terjadi
pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal, kaena
adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan
perbedaan suhu lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang
disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi kecepatan angin akibat turbulensi
mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi (lebih cepat)
dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985).
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun
pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah
hujan disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan
tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain adalah bentuk medan/topografi, arah lereng medan, arah angin
yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angina diatas medan
datar. Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat
yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi (Nasir,1990).
Hujan yang jatuh ke bumi baik langsung menjadi
aliran maupun tidak langsung yaitu melalui vegetasi atau media lainnya akan
membentuk siklus aliran air mulai dari tempat tinggi (gunung, pegunungan)
menuju ke tempat yang rendah baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah yang
berakhir di laut (Takeda,2005).
Peranan air dalam kehidupan sngat besar. Mekanisme kompleks
kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa
kehadiran air. Bagian terbesar bumi dan makhluk hidup juga terdiri air. Air
yang berasal dari hujan merpakan fenomena alam yang paling penting bagi
terjadinya kehidupan di bumi. Butiran hujan selain membawa molekul air juga
membawa materi yang penting bagi kehidupan seperti pupuk bagi tumbuhan. Mesikpun air hujan
sangat penting bagi kehidupan. Namun, di pihak lain Indonesia belum mampu
mengamati fenomena banyaknya curah hujan
yang terjadi pada suatu tempat secara
otomatis dan tercatat pada data base. Akibatnya data curah hujan tidak dapat di
manfaatkan (Wahyuningsih,2004).
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan tempat praktikum
Praktikum agroklimatologi dilaksanakan
pada hari rabu pukul 14.00 WITA sampai selesai pada tanggal 14 november 2012 di
Badan Meteorologi dan Geofisika, Kediri Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
Adapun alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis,kamera,penakar hujan
hilman,penakar hujan observasi,panic penguapan,cup counter anemometer dan
anemometer.
3.3. Prosedur kerja
Adapun cara
kerja dalam praktikum ini adalah:
3.3.1. Diamati alat-alat
yang digunakan dalam praktikum.
Alat-alat yang diamati yaitu Alat untuk pengukuran kecepatan
angin antara lain:
Cup
Counter Anemometer dan Anemometer dan alat untuk mengukur curah hujan antara lain: Penakar Hujan
tipe Hilman,Rain Water Sampler,Penakar
Hujan Observasi dan Panci Penguapan.
3.3.2. Dicatat hasil dari materi yang telah diamati.
3.3.3.
Difoto bahan-bahan yang telah diamati.
BAB IV. HASIL PENGAMATAN
4.1.Gambar
Alat-Alat Praktikum dan bagian-agian Alat
4.1.1.Alat
pengukuran kecepatan dan arah angin
|




Gambar
1.Cup Counter Anemometer


|

Gambar
2.Anemometer
4.1.2.Alat Pengukur
Curah Hujan




|

Gambar
3.Penakar Hujan Hilman



|

Gambar
4.Rain Water Sampler


|

Gambar
5.Penakar Hujan Observasi


|



Gambar
6.Panci Penguapan
BAB V. PEMBAHASAN
Semakin tinggi tekanan udara disuatu
tempat maka semakin kencang kecepatan anginnya, karena tekanan udara disetiap
tempat berbeda-beda yang hingga di pengaruhi oleh penyinaran matahari maka
menyebabkan pula suhu berubah. Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan
laut maka suhunya semakin rendah dan semakin rendah pula kecepatan angin yang
ditimbulkan.
Hujan merupakan satu
bentuk preipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud
padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk
apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan.
Dalam praktikum ini diperkenalkan
berbagai alat untuk mengukur suhu dan iklim tetapi yang difokuskan dalam
praktikum ini adalah alat tentang angin dan curah hujan.Berikut adalah
alat-alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin dan arah angin serta
curah hujan.
Cup counter Anemometer berfungsi
untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu. Alat ini dipasang
disebelah selatan dekat pusat panci, dengan ketinggian 0,5 meter dari permukaan
tanah. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok
yang akan berputar bila
tertiup angin, dimana bagian bawah mangkok terdapat angka counter
yang mencatat perputaran mangkok tersebut. Untuk mengetahui kecepatan angin
pada periode waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi hasil pembacaan pada
angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan sebelumnya, kemudian
dibagi dengan periode waktu pengamatan.
Anemommeter berfungsi untuk mengukur
arah dan kecepatan angin.Alat ini dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10
meter.Dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan
melalui kabel pengamatan untuk menentukan kecepatan angin yaitu dalam knot ( 1 knot =1,8 km/jam).Untuk
menentukan arah angin yaitu menekan tombol yang ada pada alat penunjuk dan
membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah beberapa derajat (Arah angin 90º = arah timur, 180º = arah selatan, 270º =arah barat, dan 360º = arah utara).
Alat penakar hujan tipe Hilman .Alat
ini digunakan untuk mengatur intensitas,jumlah dan waktu terjadinya hujan.Alat
ini dipasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai pada kebagian
corong penakar yang luas penampang corong penakar yaitu mempunyai luas 200
cm.Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam sebagai tempat pemanasan
pias,sehingga akan dapat diketahui besar curah hujan maksimum dan minimum serta
waktu terjadinya .Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong
kemudian akan terkumpul dalam corong tabung. Dalam tabung ini terdapat
pelampung yang dihubungkan dengan tangkai pena,sehingga air yang masuk kedalam
tabung akan menekan pelampung,maka pelampung akan naik dan tangkai pena turut
bergerak keatas.Gerakan pena tersebut akan mencatat pada pias yabg dipasang
pada silinder jam,jika gerakan pena mencapai sekala 10 mm pada pias maka secara
otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana plastik
.Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena bergerak turun sampai
pena menunjuk skala nol,jika hujan masih turun pena akan naik lagi dan demikian
seterusnya.
Rain water sampler merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur kandungan air hujan.Alat ini terdiri dari 3
bagian yaitu badan pengukur kandungan air hujan,solar sel yang berfungsi
sebagai sumber energy rain water,dan sensor yang merupakan jalan masuknya air.
Alat ini lebih dikenal dengan nama Penakar Hujan OBS atau Penakar Hujan
Manual, sedang di kalangan pertanian dan pengairan biasa disebut ombrometer.
Sebuah alat yang digunakan untuk menakar atau mengukur hujan harian.Penakar
Hujan OBS ini merupakan jejaring alat ukur cuaca terbanyak di Indonesia. Penempatannya
1 PH OBS mewakili luasan area 50 km2 atau sampai radius 5 km. Fungsinya yang
vital terhadap deteksi awal musim (Hujan/kemarau) menjadikannya sebagai barang
yang dicari dan sangat diperlukan oleh penyuluh, dan kelompok tani yang tersebar
keberadaannya dll. Tujuan akhir pengukuran curah hujan adalah tinggi air yang
tertampung, bukan volumenya. Hujan yang turun jika diasumsikan menyebar merata,
homogen dan menjatuhi wadah (kaleng) dengan penampang yang berbeda akan
memiliki tinggi yang sama dengan catatan faktor menguap, mengalir dan meresap
tidak ada.
Panci penguapan yang berfungsi sebagai alat pengukur hujan
dan juga berfungsi sebagai pengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu
tertentu.Alat ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang
dilapisi oleh bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi
25,4 cm.Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah
gundul,dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi terbuat dari kayu yang
bagian atasnya dicat warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan
radiasi.Tinggi air dari bibit panci ± 5 cm,bila air berkurang harus
segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai.
Alat pengukur penguapan tersebut diatas dilengapi dengan
alat :Hook Gauge Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi
permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah
batang yang berskala dan sebuah skrup berada pada batang tersebut yang
digunakan sebagai pengatur, letak ujung alat berupa pancing sampai tepat
menyentuh pada permukaan air panci. Still Well Berupa bejana yang
terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah
kaki, dimana tiap kaki terdapat sebuah sekrup untuk menyetel/mengatur kedudukan
bejana agar letaknya horizontal.Thermometer Air Thermometer air ini
adalah thermometer air raksa yang dipasang tegak lurus dengan menggunakan klem,
letak bola thermometer dibawah permukaan air, sehingga suhu air dapat dibaca
pada saat dilakukan pengamatan.
BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari praktikum tersebut diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dalam praktikum ini diperkenalkan
alat-alat suhu dan iklim.
2. Alat alat yang diperkenalkan antara lain
alat tentang pengukuran kecepatan dan arah angin serta alat pengukuran curah
hujan.
3. Alat untuk pengukuran kecepatan
angin antara lain:
Cup
Counter Anemometer dan Anemometer.
4. Alat untuk mengukur curah hujan
antara lain:
Penakar
Hujan tipe Hilman,Rain Water Sampler,Penakar
Hujan Observasi dan Panci Penguapan.
6.2. Saran
Dalam praktikum ini hanya perkenalan saja tidak ada praktik
langsung dengan alat tersebut.Jadi kita tidak memahami secara lebih rinci hanya
teori saja.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Ir. 1999. Klimatologi
Dasar. FMIPA. IPB, Bogor.
Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar
Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar
KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null.
Nasir, A. A. 1990. Pengantar
Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor.
Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi
Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor.
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi.
Pabelan, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar